Di Ruelzheim, Jerman, uang tunai, cek,
giro serta kartu kredit sudah ketinggalan zaman. Edeka, pasar swalayan setempat
mengumumkan menggunakan sidik jari dalam transaksi jual beli. Sama seperti di
pusat perbelanjaan umumnya, transaksi dimulai dengan menghitung total
barang-barang belanjaan.
Selanjutnya, pembeli dipersilakan
meletakkan salah satu jari pada sebuah pemindai khusus. Alat ini akan membaca
identitas pembeli. Setelah transaksi selesai, pembeli diizinkan membawa
barang-barang belanjaan pulang. Transaksi ini menghemat waktu sekitar satu
menit yang biasa digunakan untuk merogoh tas, membuka dompet, menghitung uang,
atau mengeluarkan kartu kredit.
Untuk bisa menggunakan metode ini, pembeli
harus mendaftarkan nomor kartu kredit beserta sampel sidik jari agar bisa
disimpan di dalam server komputer Edeka. Sejak sistem ini diluncurkan pada
November silam, Edeka telah menerima sekitar seratus konsumen.
Sejumlah lembaga konsumen menilai, cara
ini kurang aman dari segi pencatatan data. Informasi pribadi pembeli seperti
nomor kartu kredit berisiko untuk disalahgunakan. Namun, Manajer Edeka, Roland
Fitterer, menjamin keamanan sistem ini dengan berbagai teknologi canggih.
Apalagi, kemungkinan dua orang memiliki
cap jari yang sama adalah satu di antara 220 juta. Cara bertransaksi seperti
ini akan diterapkan di kota-kota lain di Jerman April mendatang.
Sumber: merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar