Virus
Corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah
merupakan salah satu jenis virus yang menyerang organ pernafasan orang yang
mengidapnya yang merupakan jenis penyakit saluran pernafasan yang bisa
mengakibatkan kematian. MERS – Cov adalah merupakan singkatan dari Middle East
Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok
Corona virus (Novel Corona Virus).
Sehingga kelompok studi corona virus dari Komite
Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan bahwa novel corona virus
tersebut dinamakan sebagai MERS-Cov. Virus ini tidak sama dengan corona virus
penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona
virus yang terdapat pada kelelawar.
Gejala Dan Cara Penularan MERS
Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dalam rangka
mengenali apa saja yang menjadi tanda-tanda orang terkena virus yang satu ini.
Karena menyerang saluran pernafasan maka berikut tanda-tanda penyakit MERS
antara lain adalah sebagai berikut :
- Demam.
- Batuk.
- Sesak Nafas (nafas pendek).
- Bersifat akut.
Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal.
Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan
tingkat sedang. Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai
pola penularan MERS-Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia
ke manusia yang saling kontak dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang
terinfeksi kepada petugas kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu,
cluster dari kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi, Jordania, the United
Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga diinvestigasi.
Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas,
dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya dapat melalui media sebagai berikut yaitu :
Langsung : Melalui percikan dahak (droplet) pada saat
pasien batu atau bersin.
Tidak Langsung : Melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi virus.
Untuk itu juga para pejabat di badan kesehatan dunia
(WHO) seperti informasi yang dilansir dari www.voaindonesia.com juga menyatakan
serta prihatin prihatin bahwa virus MERS mungkin akan menular ke para peziarah
kaum muslimin yang diperkirakan akan mengunjungi tempat-tempat suci di Arab
Saudi bulan depan dalam bulan Ramadan, atau jutaan lagi diperkirakan akan
datang bulan Oktober untuk menunaikan ibadah Haji di Mekah.
Untuk itulah para jamaah haji Indonesia serta juga
para tenaga kesehatan yang ikut serta dalam TKHI dan PPIH Tahun 2014 ini untuk
selalu menjaga kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan akan penularan
penyakit yang disebabkan oleh karena corona virus yang disebut Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov) ini.
Karena memang ada beberapa hal yang terkait dengan
Tips Dan Cara Menjaga Kesehatan Ketika Menunaikan Berangkat Haji agar bisa
menjalankan wajib dan rukun haji itu sendiri.
Pengobatan Dan Vaksin Mers-Cov
Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang
spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga
metode pengobatan yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang
disebabkan oleh MERS-Cov.
Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk
meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk
MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium
internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral
yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari
kondisi pasien. Pencegahan dengan menjalankan pol hidup yang sehat dengan
melakukan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), dan juga menghindari kontak erat
dengan penderita, serta menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan
sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit
perlu untuk diterapkan dengan baik pula. Semoga atikel ini bermanfaat dan
menjadikan kita selalu menjaga kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar