Akhir-akhir ini banyak orang mengunggah video ke YouTube mengenai suara
seperti terompet yang datang dari langit. Kejadian ini tidak hanya menimpa di
satu Negara saja, namun beberapa negara lainnya mengalami hal serupa.
Sejumlah teori diungkapkan oleh para ahli mengenai asal-muasal
suara tersebut bisa terdengar oleh manusia. Dari beberapa teori yang muncul,
analisa ahli Geologi asal Azerbaijan Elchin Khaliov ini mungkin salah satu yang
paling masuk akal seperti dilansir cnnindonesia.com, Rabu, 27/05/2015.
“Kami telah menganalisis catatan suara tersebut dan menemukan bahwa
sebagian besar spektrum asal suara tersebut terletak dalam kisaran infrasonik,
yaitu tidak terdengar oleh manusia,” katanya, seperti dikutip dari Sott.
Namun apa yang didengar oleh manusia adalah hanya sebagian kecil
dari kekuataan sebenarnya dari suara-suara tersebut. Suara tersebut merupakan
emisi akustik di frekuensi rendah dalam kisaran antara 20 Hz hingga 100 Hz yang
dimodulasi oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0,1 Hz sampai 15 Hz.
Dalam ilmu geofisika, mereka disebut gelombang akustik-gravitasi
yang terbentuk di bagian atas atmosfer khususnya pada batas atmosfer dan
ionosfer.
“Ada banyak penyebab mengapa gelombang tersebut dapat dihasilkan
beberapa diantaranya gempa bumi, letusan gunung api, angin topan, badai,
tsunami dan banyak lagi,” tambahnya.
Namun senandung suara tersebut skalanya dapat diamati dari segi
daerah tertutup dan kekuatannya jauh melebihi fenomena yang didengar oleh
kebanyakan orang.
Menurut Khalilov, sumber suara yang banyak didengar oleh beberapa
orang itu merupakan manifestasi kuar dan gelombang akustik-gravitasi besar yang
memproses energi dalam skala besar.
Proses ini meliputi jilatan api matahari yang kuat dan arus energi
besar yang dihasilkan bergegas menuju permukaan bumi dan mendestabilisasi
magnetosfer, ionosfer dan atmosfer atas.
Dengan demikian, efek dari jilatan api matahari yang kuat: dampak
gelombang kejut dalam angin matahari, aliran sel-sel dan semburan radiasi
elektromagnetik adalah penyebab utama dari generasi gelombang
akustik-gravitasi.
“Perlu diingat, sejak pertengahan tahun 2011, aktivitas matahari
dan jilatan api melonjak dalam jumlah yang lebih tinggi. Itu salah satu yang
mempengaruhi suara yang datang dari langit,” ungkapnya.
Sumber: getscoop.com
serem banget bacanya
BalasHapusnonton film online
nonton film gratis
download film gratis
download film HD
download film bluray
nonton film box office
download film box office