Isuk
diisi, sore mati
"isuk
diisi, sore mati", adalah simbol untuk pulau Jawa dahulu kala. Jauh
sebelum ajaran Hindu masuk ke pulau Jawa, pulau Jawa banyak berisi makhluk2
gaib, dan yang paling berkuasa adalah makhluk gaib yang mungkin anda sudah tau,
yaitu Semar, Togog, Bagong, Petruk, ama Gareng.
Karena
kesaktian dan keserakahan kelima makhluk gaib inilah pulau jawa dapat sebutan
isuk diisi sore mati, yang maksudnya pulau jawa tidak bisa dihuni oleh manusia,
jikalaupun dihuni akan terjadi pertumpahan darah diantaranya, baik karena
perang ataupun bencana alam. Kelima makhluk ini berhuni mulai dari ujung barat
sampai ujung timur pulau jawa, yang ane tau cuma satu tempat, tempatnya Semar,
yaitu di pulau Ismoyo, pantai Balekambang, Malang.
Aji
Saka
Pasti
anda taulah siapa Aji Saka dan bagaimana ceritanya, bagi yang dari luar jawa,
Aji Saka adalah penemu Huruf Jawa (honocoroko) seperti kata-kata sugeng rawuh
diatas.
Nah
ini sejarah yang ane yakin kagak semua orang tau, yaitu ketika Aji Saka
menumbali tanah Jawa agar bisa dihuni manusia. Singkat cerita Aji Saka datang
ke pulau jawa dan sudah menciptakan huruf Jawa. Dalam pengembaraannya dia sadar
bahwa tanah Jawa tidak stabil, sering sekali darah manusia bercucuran dan
akhirnya beliau tau kalau penyebabnya adalah kelima makhluk gaib diatas.
Akhirnya tanah jawa ditumbali (diberi rajah dan doa) untuk bisa dihuni. Untuk
tempatnya ane kagak tau gan.
Syekh Subakir
Sebuah
rajah juga memiliki tanggal kadaluarsa. Dalam perkembangannya, seiring dengan
waktu dan semakin ramai pulau Jawa, rajah Aji Saka tidak bisa bertahan lama dan
menjadi kadaluarsa. Kembalilah keadaan dimana Jin berkuasa, hujan darah
dimana-mana, bencana merajalela. Lalu pada suatu ketika datanglah waliyulloh
pertama di Jawa, yaitu Syekh Subakir. Mengetahui kondisi pulau Jawa yang sulit
dihuni manusia, beliau menumbali tanah Jawa dengan rajah Kolocokro di gunung
Tidar (sekarang rajah ini juga banyak digunakan). Dan menjadi damai lagilah
pulau Jawa kita tercinta ini. Namun seperti rajah Aji Saka, jelasnya rajah
Syekh Subakir juga memiliki tanggal Kadaluarsa, pertanyaannya kapankah itu
terjadi? semoga Alloh senantiasa melindungi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar