Viganella, demikian nama sebuah desa yang terdapat
di dasar lembah yang ada di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola, Italia.
Hampir sepanjang tahun, desa ini tidak pernah disinari oleh matahari seperti
wilayah lainnya di dunia. Pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella
bisa merasakan dingin yang luar biasa. Viganella adalah bahwa desa ini dibangun di dasar
lembah Alpen yang sangat tinggi, berbatasan dengan negara Swiss.
Sisi selatan lembah sangat tinggi sehingga setiap tanggal 11 November matahari menghilang dan tidak muncul kembali hingga 2 Februari. Tidak seberkas cahaya pun jatuh ke Viganella selama periode itu. Hampir 200 penduduknya berkata masa-masa itu “seperti di Siberia”. Tetapi, lembah di utara yang menghadap ke selatan mendapatkan cahaya hanya beberapa ratus meter di atas desa.
Sisi selatan lembah sangat tinggi sehingga setiap tanggal 11 November matahari menghilang dan tidak muncul kembali hingga 2 Februari. Tidak seberkas cahaya pun jatuh ke Viganella selama periode itu. Hampir 200 penduduknya berkata masa-masa itu “seperti di Siberia”. Tetapi, lembah di utara yang menghadap ke selatan mendapatkan cahaya hanya beberapa ratus meter di atas desa.
Manusia
tercipta sebagai mahluk berakal yang mampu mencari solusi dari sebuah masalah.
Seperti misalnya cara mengatasi musim dingin yang ekstrim, sebuah kreatifitas
berhasil mengembalikan kehangatan di sebuah desa di Italia.
Ide
cemerlang muncul dari kepala Giacomo Bonzani, arsitek yang mencoba membuatkan
matahari untuk Viganella. Awalnya, banyak kalangan yang membatah ide sang
arsitek karena dinilai mustahil. Namun, Giacomo telah memuktikannya dengan
mewujudkan semua yang ada di kepalanya tersebut.
"Tapi saya yakin. Saya percaya pada ilmu fisika," ungka Bonzani yang dikutip oleh detikTravel dari Oddity Central.
"Tapi saya yakin. Saya percaya pada ilmu fisika," ungka Bonzani yang dikutip oleh detikTravel dari Oddity Central.
Bonzani
membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke arah desa yang
ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki oleh masyarakat
Viganella sebagai matahari buatan.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini.
Pengunjung
yang datang tidak hanya dari Italia saja, tapi juga dari mancanegara. Munculnya
'matahari' di desa ini juga ditunjang dengan kecantikan landskap lembah
Viganella dan keramahan masyarakat desa, sehingga menambah daya tarik bagi
wisatawan.
0 komentar:
Posting Komentar