Warga dikejutkan dengan sebuah
postingan di media sosial yang menunjukkan logo mirip simbol palu arit dalam
uang kertas pecahan 100 ribu rupiah.
Postingan itupun dengan cepat
menyebar dan langsung menjadi perbincangan.Mereka cenderung khawatir bahwa hal
tersebut merupakan bagian penyisipan doktrin Partai Komunis Indonesia (PKI)
yang mengindikasikan kebangkitannya.
Apa benar?
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah
(KPW) Bank Indoneia (BI) Kalbar, Dwi Suslamanto, angkat bicara terkait
beredarnya uang pecahan Rp 100 ribu yang berlogo mirip palu dan arit.
Dwi menegaskan tidak benar di
bagian belakang uang cetakan 2014, merupakan ornamen palu dan arit.
Ia menegaksan pada setiap uang
kertas Rupiah yang masih berlaku, mulai dari pecahan Rp 1.000 sampai dengan Rp
100.000 terdapat unsur pengaman yang disebut sebagai rectoverso atau gambar
saling isi.
Rectoverso pada uang kertas rupiah
kata Dwi dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kanan atas di bawah
angka nominal dan pada bagian belakang uang di sudut kiri atas di bawah nomor
seri.
Rectoverso sendiri adalah suatu
teknik cetak khusus pada uang kertas pada posisi yang sama dan saling
membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu
ornamen khusus seperti gambar (seperti) tidak beraturan.
Namun demikian kata Dwi apabila
rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu
gambar yang beraturan.
Dalam hal uang kertas rupiah,
rectoversonya membentuk ornamen lambang "BI" yang merupakan singkatan
dari Bank Indonesia.
"Sejauh ini rectoverso adalah
unsur pengaman yang sulit dipalsukan, selain digunakan pada uang kertas Rupiah,
unsur pengaman Rectoverso ini juga digunakan oleh banyak negara," ujar
Dwi.
0 komentar:
Posting Komentar