MAMENEWS -
Saat lapar datang, perut terkadang mengeluarkan bunyi gemuruh kecil. Orang
Yunani menyebut kondisi ini dengan "borborygmi", sementara bangsa
kita biasa mengenalinya sebagai "keroncongan".
Suara
gemuruh itu sebetulnya berasal dari gas berlebih yang bergerak bolak-balik di
dalam saluran pencernaan.
Mengutip
laman Times of India, Kamis (19/1/2017), perut kita biasanya menimbulkan suara
`keroncongan` itu ketika lapas dan level gula darah mulai turun. Suara gemuruh
di perut itu merupakan indikasi bahwa kita perlu mengisi perut untuk membantu
saluran pencernaan mendapatkan nutrisi yang perlukan dari darah. Suara gemuruh
itu akan mereda setelah kita makan. Saluran pencernaan pun kemudian fokus untuk
menyerap makanan alih-alih hanya mengalirkan udara bolak-balik.
Bagaimana
udara bisa terperangkap di pencernaan? Berbicara sambil makan dipercaya sebagai
alasan utama. Udara menyelinap masuk ketika kita bicara sambil makan. Selain
itu, makan terlalu cepat atau minum terlalu banyak ketika olahraga juga membuat
udara mudah masuk ke tubuh.
Uniknya,
bunyi perut tak hanya disebabkan oleh kondisi lapar saja. Ketika kondisi
kenyang pun perut bisa bergemuruh. Namun, karena suara yang timbul cenderung
lebih halus, banyak individu yang tak menyadarinya. Bunyi perut ketika kenyang
ini berasal dari makanan yang tidak dicerna, karenanya pencernaan kita mulai
memproduksi gas.
Biasanya
bunyi perut tidak dianggap sebagai gejala masalah kesehatan serius. Tapi bila
Anda mengalami bunyi perut yang semakin sering, bisa jadi itu pertanda masalah
pencernaan, irritable bowel syndrome (IBS), atau bahkan pertanda Anda akan
diare.
0 komentar:
Posting Komentar