Memutar laba dari usaha film 3D |
MAMENEWS - Film tiga
dimensi (3D) sudah mulai meramaikan layar lebar Indonesia sejak beberapa tahun
terakhir. Sayangnya, banyak masyarakat di daerah belum bisa menikmati tontonan
ini karena minimnya akses bioskop.
Kondisi ini
menarik minat Endah Murwaningrum untuk terjun di bisnis film 3D, dengan
mengusung brand Cinema 3D Edukasi. Sesuai nama usahanya, wanita asal Pati, Jawa
Tengah ini fokus menyediakan tontonan 3D buat anak-anak sekolah.
Menurutnya,
bisnis yang baru baru dirintis awal tahun ini bertujuan untuk memudahkan akses
menonton 3D bagi anak-anak. "Saya juga ingin berkontribusi di bidang
pendidikan," kata Endah.
Endah bilang,
akses menonton 3D di daerah sangat kurang. Kalaupun ada harganya tidak
terjangkau untuk kelas menengah ke bawah. Supaya semua anak bisa mengakses
tontonan ini, ia membanderol tiket menonton 3D Rp 10.000 per siswa.
Semua film
bertema edukasi dengan durasi 30 menit. Film yang disajikan menyasar siswa
tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas. Jenis filmnya
murni hiburan dan pelajaran sekolah.
Bisnis ini
bersifat dinamis dan tempat penayangannya di sekolah, sehingga tidak memerlukan
tempat usaha. Selain itu tidak dibutuhkan banyak pekerja karena pemakaian
alatnya mudah dan sederhana.
Untuk
mengembangkan bisnisnya, Endah menawarkan kemitraan. Saat ini, ia sudah
memiliki delapan mitra di Padang, Jawa Tengah, Bali, dan Kalimantan. Dalam
kemitraan ini, Cinema 3D Edukasi menawarkan paket investasi Rp 30 juta dan Rp
50 juta.
Dua paket
investasi
Mitra akan
mendapat fasilitas proyektor 3D, screen, digital video broadcasting, sound
theater, kacamata 3D plastik high quality red cyan, flash disk 32 GB yang
berisi film dan lain-lain, rak knock down untuk proyektor, dan kipas angin.
Mitra juga
mendapat pasokan 20 judul film, dan sekitar 75%-nya adalah film pelajaran.
"Kalau ada tambahan koleksi film, mitra akan saya kirim secara
gratis," ujarnya. Khusus paket Rp 50 juta, proyektornya jenis lumens
dengan ukuran lebih besar sehingga gambar lebih tajam. Kualitas kacamata 3D
dalam paket ini juga lebih bagus.
Endah
menargetkan, dalam sehari bisa 12 kali tayang, dengan total siswa yang menonton
250 orang. Dengan demikian, mitra bisa mengantongi omzet Rp 2,5 juta per hari.
Ada pun labanya sekitar Rp 2 juta per hari. "Jadi balik modalnya
cepat," ujarnya.
Pengamat waralaba,
Erwin Halim bilang, bisnis seperti ini kompetitornya masih sedikit. "Ini
bisnisnya unik dan menarik sehingga pasarnya masih baru," kata Erwin. Agar
bisnis ini bisa terus eksis, film yang diputar harus terus di-update. Bila
tidak, maka penonton akan bosan dan tidak tertarik lagi. Penting juga
diperhatikan masalah hak cipta dan royalti film yang ditayangkan.
Cinema 3D
Edukasi
CV
Jayanegara Mandiri
Perum
Griya Permata,
Blok
A No. 44, Pati. Jawa Tengah
Hp.
08122509169
0 komentar:
Posting Komentar